Varietas Inpari 13 Diluncurkan,
Sektor Pertanian I Tingkat Gagal Panen Petani Terus Menurun.
JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) melepaskan varietas padi tahan hama Inpari 13 yang memiliki tingkat gagal panen akibat rontok yang lebih kecil dibandingkan padi jenis lain. Dengan rata-rata hasil panen 6,5 ton hingga 10 ton per hektar, padi ini ditargetkan mampu mengganti padi varietas lain. “Kami optimistis padi Inpari 13 mampu memberikan kontribusi surplus yang tinggi mengingat padi jenis ini mampu panen di atas rata-rata produksi padi jenis Ciherang maupun IR 64,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertanian Haryono di Jakarta, Rabu (30/3).
Haryono mengatakan sejauh ini padi jenis Ciherang hanya mampu panen sebesar enam ton,sedangkan padi berjenis IR 64 menghasilkan panen sebesar 5 ton per hektar. “Hasil penelitian kita tingkat loses Inpari 13 hanya 0,23 persen dan rontokan sebesar 0,25 persen. Angka itu jauh lebih kecil dibandingkan data Badan Pusat Statistik (BPS) untuk padi jenis lain seperti Ciherang dan IR 64 dengan total potensi loses hasil panen mencapai 2,07 persen,” ujarnya.
Saat ini, kata Haryono, padi Inpari 13 sudah dikembangkan di beberapa kota, di antaranya Aceh, Medan, Sulawesi, dan Tulung Agung. Dan dari pantauan di lapangan, katanya, petani mencari padi varietas ini karena tingkat panen yang dihasilkan per hektarenya lebih tinggi. Atas keberhasilan tersebut, maka Balitbang Kementan langsung meng instruksikan kepada Balai Besar Padi untuk menyediakan benih padi Inpari 13 di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi yang tersebar di 32 provinsi agar bisa digunakan oleh petani.
Pemulia Padi Varietas Inpari 13 Aan A Daradjat menyebut pelepasan padi Inpari ke masyarakat akan memicu peningkatan produktivitas padi. Apalagi padi jenis ini bisa bertahan di lahan tadah hujan atau lahan kering. “Padi ini tahan serangan hama wereng batang cokelat biotipe I, II, dan III. Dari hasil penelitian saat uji coba rata- rata produksinya 6,5 ton per hektare di 20 wilayah yang diuji coba, tetapi saat dilepas di masyarakat produktivitasnya naik menjadi 7 – 10,4 ton per hektare,” ungkapnya.
Secara umum Data Balitbang menunjukkan luas tanam padi 2011 mencapai 12,8 juta hektare dengan dominasi pertanaman dari padi jenis ciherang sebesar 47 persen, dan sisanya diisi IR 64 dan puluhan padi varietas lain. Gagal Panen Sementara itu seusai seminar Indonesia Berdaulat Pangan, Menteri Pertanian Suswono mengklaim tingkat gagal panen terus menurun. “Gagal panen akibat serangan hama yang dialami petani terus menurun, angkanya saat ini tidak sampai satu persen. Dan Kementerian Pertanian juga sudah menyiapkan biaya pengganti untuk yang mengalami gagal panen itu,” ungkapnya. Berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2011, kata Suswono, petani yang mengalami gagal panen padi, diberi kompensasi uang pengganti sebesar 2,6 juta perhektare dengan syarat lahan padi gagal panennya mencapai 75 persen. Suswono menambahkan, proses pergantian atau kompensasi berupa uang itu diberikan dengan transparan dan pengawasanya dilakukan mulai dari tingkat dinas hingga kecamatan. Dengan kompensasi itu, diharapkan petani dapat melakukan pernanaman kembali. “Sampai saat ini belum ada laporan petani gagal panen yang mengajukan biaya pengganti, namun saat ada laporan yang masuk kita akan lakukan verifi kasi dan uang pengganti akan kita transfer ke rekening kelompok,” paparnya. _ aan/E-13
Semoga melalui uji coba pertanaman Inpari 13 yang ku lakukan memang memperlihatkan keunggulan tersebut, terutama kesesuain dan adaftasinya dengan kondisi lahan dengan tingkat kemasaman tanah dan pasang surut. Bukan tidak mungkin akan menggantikan posisi Ciherang yang kurang disukai petani di Kab. Kotim karena banyak mengalami kendala selama masa pertumbuhanya (ari sampit). Pemupukan Menggunakan Super Granule, POC Nasa dan Hormonik plus Urea, SP-18 dan KCL.
VIDEO TUTORIAL INI MUNGKIN BISA SEBAGAI REFERENSI PEMELIHARAAN SAWAH ANDA, SEHINGGA HASIL PRODUKSI MENINGKAT TAJAM
Contact Person : BAMBANG HENDRIYANTO
Alamat :Jl. Ringroad Barat no 72, desa salakan trihanggo gamping Sleman Jogjakarta
HP ;087839383561 dan 081326912561
(SMS/Telp)Email : bambanghendriyanto1@gmail.com
Facebook : bambang alfath
Cara pemesanan :
1. Jika menjadi konsumen, maka akan digunakan harga sesuai dengan Price List untuk konsumen.
2. Untuk pemesanan dibawah 2 juta free ongkir wilayah jawa, untuk wilayah luar jawa akan dikenakan biaya pengiriman barang yang akan diperhitungkan sesuai dengan pemesanan.
3. Untuk pemesanan diatas 3 juta untuk wilayah luar jawa free ongkir, akan diberikan GRATIS biaya pengiriman sampai tujuan
0 Response to "BIBIT PADI UNGGUL"
Posting Komentar